Facebook SDK

Taman Kanak-kanak Islam Terpadu al-Azhar

  1. Sejarah Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Al-Azhar

Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Al-Azhar (TKIT) didirikan pada tahun 2000 di atas tanah waqaf penduduk Desa Lamgugob Banda Aceh. Gedung TK didirikan oleh Yayasan Sosial dan Humani Aceh yang diketuai oleh Bapak Bustami Usman bekerja dengan Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam. Yayasan tersebut telah memberikan tanggung jawab kepada Ibu Nurlina Djamil sebagai Kepala Sekolah untuk dapat membangun dan mengelola TK dan menjabat sebagai Kepala Sekolah dari tahun 2000 s/d 2003. Kemudian dipimpin oleh Ibu Ida Nusraini pada tahun 2003 s/d 2010, dan Ibu Melly Dayanti pada tahun 2010 sampai sekarang, serta Ibu Nurliawaty sebagai Wakil Kepala Sekolah. Sedangkan Kepala Tata Usaha: Hanida Lestari, Bendahara Utama: Verawati, Wakil Bendahara: Fitriani, dan Kepala Bidang Kurikulum: Karnita.

Pada tahun ajaran pertama (2000), tenaga pengajar di TKIT Al-Azhar terdiri dari 2 orang guru, yaitu Ibu Ratna Sari Wangsa dan Ibu Darwiati dengan jumlah peserta didik sebanyak 16 orang. Pada tahun 2001 terjadi peningkatan dengan jumlah anak didik sekitar 46 orang, sehingga pada tahun 2002 sampai 2003 jumlah anak didik mencapai 120 orang. Pada tahun 2004 jumlah anak didik semakin meningkat menjadi 176 orang, namun setelah tsunami mengalami penurunan menjadi 139 orang. Pada tahun 2005 mengalami peningkatan kembali menjadi 186 orang, dan pada tahun 2011 penerimaan dibatasi menjadi 314 orang dengan pertimbangan bahwa tidak akan maksimal hasil pembelajaran di kelas disebabkan jumlah anak per kelas terlalu banyak. Maka, tahun ini maksimal untuk kelas besar adalah 33/36 anak per kelas, sedangkan kelas kecil 22/24 anak per kelas. Seiring dengan perkembangannya, murid pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 463 orang yang mencakup kelas A dan kelas B, terdiri dari 179 siswa laki-laki dan 284 siswa perempuan.

  1. Kurikulum PAI di TKIT Al-Azhar

Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Al-Azhar sangat memperhatikan aspek Pendidikan Agama Islam sebagai dasar pembentukan generasi Islam sesuai dengan tuntutan Al-Quran dan Hadis. TKIT Al-Azhar senantiasa mengintegrasikan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam di samping pembelajaran sains lainnya. Teknik pelaksanaan pembelajaran di TKIT Al-Azhar dilakukan dengan metode pembelajaran yang bersifat tidak membosankan. Artinya, pembelajaran yang dilakukan bersifat interaktif, inovatif, dan kreatif sehingga anak senang dalam menerima pelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan bernyanyi, bermain, mengucapkan syair, pengenalan huruf dengan media pembelajaran yang menarik, dan sebagainya.

Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran utama yang diajarkan di TKIT Al-Azhar. Pendidikan tersebut mencakup aqidah, akhlak, dan ibadah, melalui pembiasaan dalam lingkungan sekolah dan meminta kepada wali murid untuk ikut membiasakan anaknya di rumah dengan hal-hal yang biasa dilakukan di sekolah. Dalam bidang aqidah, guru menjelaskan tentang beriman kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, hari akhir, dan qadha baik dan qadha buruk. Guru berusaha menumbuhkan keyakinan pada anak bahwa manusia ada yang menciptakan. Dalam bidang akhlak, guru menumbuhkan sifat-sifat terpuji kepada anak melalui cerita-cerita yang menggambarkan kebaikan sehingga anak dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, misal: berbicara dengan lemah lembut, makan dengan tangan kanan disertai dengan doa, mengucapkan salam saat masuk rumah dan saat melintasi kuburan, bersalaman dengan orang tua saat diantar dan dijemput dari sekolah, dan sebagainya.

Dalam bidang ibadah, anak-anak mempraktekkan bagaimana cara berwudhu dan bertayamum yang benar, mengenal shalat-shalat fardhu, dan praktek shalat berjamaah. Bidang ini dilakukan dalam centra ibadah dengan metode-metode yang menarik dan menyenangkan. Adapun doa-doa yang dipelajari oleh anak antara lain: doa belajar, doa pembuka hati, doa penutup majelis, doa untuk kedua orangtua, doa sebelum dan sesudah makan, doa kebahagiaan dunia akhirat, doa sebelum tidur dan bangun tidur, doa sebelum dan sesudah keluar kamar mandi, doa sebelum mandi, dan doa bercermin. Doa-doa ini dipelajari pada kelompok A (usia 4 tahun). Namun, untuk kelompok B (usia 5 tahun), terdiri dari doa-doa: doa memakai dan membuka pakaian, doa niat puasa dan buka puasa, doa naik kendaraan darat, laut, dan udara, doa masuk dan keluar masjid, doa sebelum dan sesudah berwudhu, doa sesudah azan, doa senandung Al-Quran, doa saat sakaratul maut, dan doa ketetapan hati.

Selain doa-doa di atas, anak-anak juga menghafal ayat-ayat pendek yang terdiri dari: Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Lahab, An-Nashr, Al-Kafirun, Al-Kautsar, Al-Mau'n, Al-Quraisy, Al-Fiil, dan Al-Asr untuk kelompok A. Sementara untuk kelompok B, hafalan surat-surat pendek diteruskan ke surat-surat selanjutnya seperti: Al-Humazah, At-Takaatsur, Al-Qari'ah, Al-'Adiyat, Al-Zalzalah, Al-Bayyinah, Al-Qadr, Al-'Alaq (1-5), At-Tiin, Al-Insyirah, dan Ad-Dhuha.

Materi-materi di atas ditempuh selama anak belajar di TKIT Al-Azhar melalui proses pembelajaran sebagai berikut:

a. Waktu pelaksanaan pembelajaran berlangsung dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB.

b. Metode pembelajaran PAI dilakukan dengan pembiasaan, menghafal, bernyanyi, sosiodrama, karyawisata, menggambar, bercerita, bermain, dan sebagainya yang bersifat interaktif, inovatif, dan menyenangkan. Setiap metode tersebut tentunya disesuaikan dengan perkembangan anak didik.

c. Kegiatan pembelajaran
a. Pembukaan (opening): Berbaris untuk melakukan senam selama 15 menit, kemudian berbaris menurut kelas masing-masing dan membaca doa sehari-hari serta ayat-ayat pendek yang telah dihafal secara kontinu. Untuk menghindari kebosanan pada diri siswa, terkadang anak-anak langsung masuk kelas setelah berbaris dengan rapi, dan proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Ini selalu dikondisikan dengan perkembangan anak dan cuaca.
b. Kegiatan inti (Activity): Pembiasaan berdoa, bersyair, dan bernyanyi lagu-lagu keagamaan. Misalnya lagu tentang: Ayo Belajar Al-Quran, Mengenal 25 Rasul, Mengenal Sifat 20, dan sebagainya yang bernuansa islami sebagai motivasi bagi anak untuk mau belajar agama. Anak-anak di TKIT selalu diajarkan untuk mengenal huruf Al-Quran sebelum masuk dalam pendidikan sains lainnya.
c. Penutup (closing):
- Menyanyikan lagu-lagu
- Membaca doa penutup majlis
- Memberikan salam

Selain aktivitas di atas, TKIT Al-Azhar membiasakan anak-anak dengan berkata baik dan berbuat baik sesuai dengan ajaran Islam. Bila anak-anak melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang tidak benar, mereka ditegur dengan bahasa yang lembut: "Maaf nak ya, bagusnya seperti ini." Sehingga anak lebih tertarik dengan apa yang disarankan gurunya.

Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pra-sekolah formal yang bertujuan membentuk dasar-dasar pendidikan pada anak untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar (SD). Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu pendidikan yang amat penting yang harus diberikan kepada anak sejak usia dini dengan tujuan agar terbentuk generasi Islam yang kokoh dengan unsur aqidah, akhlak, dan ibadahnya. Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Al-Azhar memasukkan agama Islam dalam kurikulumnya yang berorientasi pada relevansi, adaptasi, kontinuitas, fleksibilitas, kepraktisan, dan akseptabilitas, kelayakan, dan akuntabilitas serta sejumlah prinsip lain yang bertujuan untuk mewujudkan kualitas pendidikan anak usia dini. Kurikulum PAI pada anak usia dini berbeda dengan kurikulum PAI pada anak Sekolah Dasar. Oleh karena itu, pendidikan PAI pada anak TK tidak bersifat otoriter, namun dengan metode yang menyenangkan seperti bermain, menghafal, membiasakan, dan sebagainya sesuai dengan perkembangan anak.


DAFTAR PUSTAKA

  1. Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir. Tafsir Al-Qur'an al-‘Ażīm, terjemahan Bahrum Abu Bakar, Tafsir Ibnu Kaśīr juz 14, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003).
  2. Albrect dan Miller, The Comprehensive Infant Curriculum, Beltsville MD: Gryphon House Inc., 2000.
  3. Al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad ibn Ismail. Shahih Al-Bukhari bi Syarh Al-Karamany, juz VII, (Bairut: Dar Al-Fikr, 1991), h. 153.
  4. Ali, Muhammad. Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: Sinar Baru, 2005).
  5. Anwar, Dessy. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2005).
  6. Darajat, Zakiah. Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: CV. Ruhama, 2001).
  7. Ihsan, Hamdani dan Ihsan, A. Fuad. Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2001).
  8. Ma’ruf, Naif Mahmud. Khashaishu Al-‘Arabiyah wa Tharaiqu Tadriisiha, (Bairut: Dar An-Nafais, Cet. IV, 1991).
  9. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, Cet. V, 2006).
  10. Sabda, Syaifuddin. Model Kurikulum Terpadu Iptek dan Imtaq: Desain, Perkembangan dan Implementasi, Cet. I, (Ciputat: Ciputat Press, 2006).
  11. Salabi, Ahmad. History of Muslim Education, (Bairut: Dar Al-Kasyaf, 1954).
  12. Sujiona, Nuraini. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta: PT. Indeks, 2009).
  13. Undang-undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta: Sinar Grafika, Cet. 3, 2010).
  14. Yuliati, Dwi. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: PT. Indeks, 2010).
  15. Wikipedia. Taman Kanak-kanak, http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Kanak-kanak.

Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama