Facebook SDK

Hubungan Antara Studi Kelayakan Bisnis dan Pengambilan Keputusan Manajemen

Pengertian Pengambilan Keputusan

Menurut Robbins, S.P. (1996), keputusan (decision) adalah proses untuk memilih dari berbagai alternatif yang tersedia. Dalam konteks ini, manajer puncak suatu perusahaan, misalnya, akan membuat keputusan terkait dengan tujuan (goals) yang ingin dicapai, produk atau jasa yang akan dipasarkan, serta sumber dana yang diperlukan, dan lainnya.

Contoh: Seorang manajer puncak dari perusahaan yang tengah mengalami kerugian akan mengidentifikasi penyebab kerugian tersebut. Setelah penyebabnya ditemukan, beberapa alternatif solusi akan disusun, dan dari sekian banyak pilihan tersebut, satu solusi terbaik akan dipilih.

Pengambilan keputusan (decision making) terjadi karena adanya suatu masalah (problem). Robbins, S.P. (1996) menyatakan bahwa masalah adalah suatu penyimpangan antara hasil yang tercapai dan hasil yang diharapkan. Sebagai contoh, kerugian yang dialami perusahaan menjadi masalah yang harus diselesaikan dengan pengambilan keputusan untuk mencari solusi terbaik.

Setiap keputusan memerlukan interpretasi dan evaluasi terhadap informasi yang ada. Data yang diperoleh dari berbagai sumber harus diseleksi dan dipilih, mana yang relevan dan mana yang tidak. Data yang terpilih kemudian akan diproses dan dianalisis.


Tahapan dalam Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan yang efektif dalam bisnis melibatkan beberapa langkah penting yang akan memandu manajer dalam mencapai hasil yang optimal, baik itu dalam meningkatkan efisiensi, profitabilitas, maupun keberlanjutan perusahaan.


MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN

  1. Optimizing Model
    Model ini menggambarkan bagaimana seseorang harus bertindak untuk memaksimalkan hasil yang dicapai. Biasanya, model ini digunakan ketika pengambil keputusan (decision makers) menghadapi masalah yang sederhana dengan sedikit alternatif solusi, serta biaya evaluasi data dan alternatif yang rendah. Contohnya adalah keputusan pembelian personal computer.

  2. Satisfying Model
    Model pengambilan keputusan ini digunakan ketika seorang pengambil keputusan memilih solusi pertama yang dianggap cukup baik dan memuaskan. Dalam model ini, decision maker lebih memilih untuk tidak melanjutkan pencarian solusi yang lebih optimal. Sebagai contoh, keputusan orang tua dalam memilih sekolah dasar (SD) untuk anaknya.

  3. Implicit Favorite Model
    Mirip dengan model sebelumnya, namun dalam model ini, pilihan alternatif didasarkan pada preferensi awal seorang decision maker. Meskipun banyak alternatif tersedia, ia cenderung memilih yang pertama kali disukai. Ini terjadi meskipun ada kemungkinan adanya pilihan lain yang lebih baik.

  4. Intuitive Model
    Pengambilan keputusan dalam model ini sangat bergantung pada intuisi pengambil keputusan. Kekuatan intuisi ini berasal dari pengalaman masa lalu yang telah dilalui. Misalnya, dalam pemilihan lokasi untuk perluasan pabrik, meskipun hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif lokasi B lebih baik, decision maker justru memilih lokasi A karena menurut instingnya, lokasi tersebut lebih cocok dan menguntungkan.


HUBUNGAN SKB DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

Proses penyusunan dan implementasi Studi Kelayakan Bisnis (SKB) sangat berkaitan erat dengan pengambilan keputusan manajemen. Berikut adalah dua hubungan utama yang dapat dijelaskan:

  1. SKB sebagai Tindak Lanjut Keputusan Manajemen
    SKB merupakan hasil dari tindak lanjut keputusan manajemen. Ini terjadi ketika ada masalah tertentu, seperti penurunan penjualan. Dalam hal ini, manajemen memutuskan untuk membuat produk baru karena permintaan terhadap produk yang ada menurun akibat kebosanan konsumen. Untuk menilai kelayakan memproduksi produk baru tersebut, disusunlah sebuah Studi Kelayakan Bisnis (SKB). Jadi, dalam konteks ini, SKB disusun setelah keputusan manajemen dibuat.

  2. SKB sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Manajemen
    Sebaliknya, SKB dapat berfungsi sebagai dasar atau referensi dalam pengambilan keputusan manajemen. Meskipun SKB menunjukkan kelayakan suatu proyek, pengambil keputusan belum tentu menyetujui pelaksanaannya. SKB di sini hanya berfungsi sebagai media informasi yang membantu proses pengambilan keputusan, namun keputusan akhir tetap berada di tangan pengambil keputusan.

Dalam dunia manajemen, pemahaman yang mendalam mengenai pengambilan keputusan sangat penting, baik itu melalui model optimizing decision-making atau melalui proses lebih intuitif seperti yang dijelaskan di atas. Manajer yang mengerti bagaimana memanfaatkan SKB sebagai alat untuk decision-making management dapat lebih bijaksana dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada.


SKB DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


 


Post a Comment

Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap

Lebih baru Lebih lama