PENILAIAN ASPEK ASPEK DALAM S K B
PENILAIAN ASPEK PASAR & PEMASARAN DALAM SKB
1. Pendahuluan
Aspek Pasar & Pemasaran adalah bagian pertama yang dianalisis dalam SKB. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah proyek yang akan didirikan atau produk yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar.
Fokus evaluasi pada aspek pasar dan pemasaran ini mencakup tiga hal pokok, yakni untuk memperoleh gambaran mengenai:
- Permintaan pasar terhadap produk yang akan dihasilkan,
- Persaingan dan pangsa pasar yang ada,
- Faktor lingkungan eksternal dan kondisi ekonomi makro yang dapat mempengaruhi permintaan produk tersebut.
2. Beberapa Pengertian
Pasar adalah tempat di mana kekuatan permintaan dan penawaran bertemu untuk membentuk harga. Secara lebih luas, pasar adalah sekumpulan individu yang memiliki keinginan, daya beli, dan kemauan untuk membelanjakan uang mereka demi mencapai kepuasan. Dengan demikian, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi terciptanya pasar: manusia dengan keinginan, daya beli, dan perilakunya (Husein Umar, 2000).
Sementara itu, pemasaran (marketing) saat ini diartikan sebagai upaya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, atau satisfying consumer needs and wants (Kotler, P & Armstrong, G: 1997). Oleh karena itu, riset pasar menjadi hal yang sangat penting untuk memahami hal-hal berikut:
- Apa yang diinginkan konsumen,
- Bagaimana agar produk yang dihasilkan dapat memberikan nilai superior dan harga yang kompetitif,
- Bagaimana promosi dapat dilakukan secara efektif.
Keempat hal ini dikenal dengan istilah marketing mix, yang terdiri dari empat elemen utama, yakni: Product, Price, Place, dan Promotion. Marketing mix adalah alat pemasaran yang harus diterapkan secara bersama-sama agar konsep inti pemasaran (core marketing concept’s) dapat dijalankan dengan baik.
3. Analisis Peluang Pasar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsep pemasaran berfokus pada bagaimana perusahaan bisa memperoleh keuntungan melalui pemenuhan kepuasan konsumen. Konsep ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.
Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di atas, beberapa aspek yang perlu dianalisis meliputi:
- Lingkungan Pemasaran (marketing environment)
- Pasar Konsumen (consumer markets) dan Tingkah Laku Pembelian (buying behavior)
- Industri dan Persaingan
- Identifikasi Segmen Pasar (market segments) serta Target Pasar (market targets)
Menganalisis Peluang Pasar
Beberapa elemen penting yang harus dianalisis dalam lingkungan pemasaran antara lain:
- Kebutuhan (needs) dan Tren Pasar
- Lingkungan Makro, yang mencakup:
- Lingkungan Demografi
- Lingkungan Ekonomi
- Lingkungan Alam
- Lingkungan Teknologi
- Lingkungan Politik
- Lingkungan Sosial Budaya
Penilaian Aspek Pemasaran: Buying Behavior
Menurut Kotler & Armstrong (1997), beberapa faktor yang memengaruhi perilaku pembelian konsumen (buying behavior) adalah sebagai berikut:
Pentingnya menganalisis kebutuhan pasar dan perilaku konsumen dapat menjadi kunci dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif untuk menghadapi berbagai tantangan industri dan persaingan pasar yang semakin ketat. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat merancang langkah-langkah yang lebih tepat untuk menyasar segmen pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen, yang pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan pemasaran yang lebih optimal.
Analisis Industri dan Persaingan
Michael E. Porter (1985) mengungkapkan bahwa terdapat lima kekuatan yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan dalam menghadapi persaingan, yaitu: Industry Competitors (Persaingan Antar Segmen), Potential Entrants (Ancaman Pendatang Baru), Buyers (Kekuatan Pembeli), Substitutes (Produk Pengganti), dan Suppliers (Kekuatan Pemasok).
Penilaian Aspek Pemasaran
Mengidentifikasi Segmen Pasar dan Target Pasar
-
Segmen Pasar merujuk pada kelompok konsumen yang memberikan respons serupa terhadap suatu produk. Oleh karena itu, melakukan market segmentation berarti membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda terhadap berbagai produk.
-
Target Pasar adalah kelompok pembeli yang memiliki kebutuhan atau karakteristik serupa, di mana perusahaan memutuskan untuk memenuhi atau melayani mereka. Market targeting adalah proses evaluasi kekuatan setiap segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen untuk dimasuki.
Melalui pemahaman yang mendalam mengenai segmen pasar dan target pasar, perusahaan dapat mengoptimalkan strategi pemasaran dan meningkatkan daya saing dalam menghadapi industri yang terus berkembang.
PENILAIAN ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI DALAM S K B
1. ASPEK PRODUKSI, TEKNIK, DAN TEKNOLOGI
Produksi adalah serangkaian proses atau aktivitas yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomis atau manfaat (Moch. Ichsan, dkk: 1998). Lebih lanjut, produksi dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau proses yang mengubah input menjadi output berupa barang dan jasa (Sofyan Assyauri: 1999). Dengan demikian, produksi merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.
Sistem Produksi
Contoh sistem produksi yang dapat dijumpai dalam berbagai sektor adalah sebagai berikut:
INPUT | OUTPUT |
---|---|
Bank | Peralatan komputer, teller, staf, dll. |
Pabrik | Kayu, mesin/peralatan, tenaga kerja, dana, dll. |
Hotel | Perlengkapan hotel, receptionist, dll. |
SISTEMATIKA ASPEK TEKNIK
Dengan menekankan pentingnya produksi dalam konteks teknis dan teknologi, kita dapat mengidentifikasi berbagai elemen kunci yang mendukung efisiensi dan efektivitas proses produksi. Dalam dunia modern, teknologi memainkan peran yang sangat besar dalam meningkatkan kualitas, kecepatan, dan inovasi dalam sistem produksi. Oleh karena itu, menguasai aspek teknis dan teknologi dalam produksi merupakan kunci utama untuk keberhasilan dalam memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
produksi, teknologi, sistem produksi
aspek produksi dalam sistem teknis dan teknologi
ASPEK PRODUKSI
2. Tahap-Tahap Persiapan Produksi
A. Menetapkan Produk yang Akan Diproduksi dan Kapasitas Produksi
Kepuasan konsumen adalah tujuan utama perusahaan dalam memasarkan produknya. Jika konsumen tidak merasa puas dengan produk yang dihasilkan, maka perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan dan, dalam jangka panjang, sulit untuk bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus menciptakan dan memasarkan produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan selera konsumen. Untuk mengetahui hal ini, perusahaan melakukan riset pasar guna memperoleh informasi mengenai jenis, kualitas, dan kuantitas produk yang sebaiknya diproduksi.
Kapasitas produksi sendiri merujuk pada batas kemampuan unit produksi dalam menghasilkan output dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, kapasitas ini dinyatakan dalam bentuk jumlah keluaran per unit waktu, seperti 1000 ton per bulan.
B. Menetapkan Lokasi Proyek
Penentuan lokasi yang tepat bagi perusahaan, pabrik, atau tempat usaha sangat penting untuk kelancaran operasi yang efektif dan efisien. Dengan lokasi yang tepat, perusahaan dapat menyediakan barang/jasa tepat waktu dengan jumlah, kualitas, dan harga yang layak, serta tetap memperoleh keuntungan. Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi meliputi:
- Melayani konsumen secara memuaskan;
- Memperoleh bahan baku secara tepat, kontinu, dan dengan harga yang layak;
- Mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas, baik dari segi kuantitas maupun kualitas;
- Memberikan ruang untuk ekspansi di masa depan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penentuan Lokasi Proyek:
-
Faktor Primer:
a. Kedekatan dengan pasar (konsumen);
b. Kedekatan dengan sumber bahan baku;
c. Adanya fasilitas pengangkutan;
d. Ketersediaan tenaga kerja (TK) yang memadai;
e. Adanya pembangkit tenaga listrik. -
Faktor Sekunder:
a. Rencana masa depan;
b. Biaya tanah/gedung terkait dengan proyeksi masa depan;
c. Potensi perluasan;
d. Ketersediaan fasilitas layanan (seperti bengkel mesin, rumah sakit, kantor pos);
e. Tersedianya fasilitas finansial;
f. Pasokan air yang memadai;
g. Sikap dan budaya masyarakat sekitar.
C. Menjamin Ketersediaan Bahan
Ketersediaan bahan mengacu pada bagaimana perusahaan memastikan pasokan bahan baku yang sesuai dengan kuantitas, kualitas, harga, dan pemasok yang tepat.
D. Layout
- Perencanaan Bangunan
Bangunan yang didirikan harus memenuhi berbagai tujuan praktis, seperti melindungi input produksi (bahan, peralatan, karyawan, dll) dari cuaca ekstrem (panas, hujan), kehilangan, dan risiko kerugian lainnya. Selain itu, bangunan harus disesuaikan dengan jenis mesin dan peralatan produksi yang digunakan, serta mempertimbangkan kekuatan dan jenis bahan bangunan yang diperlukan.
Pertimbangan dalam Pembuatan Bangunan:
- Fleksibilitas: Bangunan harus dirancang agar dapat dimodifikasi dengan biaya yang wajar jika diperlukan.
- Ekspansi: Bangunan harus memudahkan penambahan ruang di masa depan jika perusahaan melakukan ekspansi.
- Fasilitas Karyawan: Untuk menciptakan kenyamanan kerja, yang akan meningkatkan moral dan produktivitas, fasilitas seperti AC, tempat istirahat, kantin, toilet, dan musholla harus tersedia.
- Keamanan dan Perlindungan: Melindungi karyawan dari bahaya kebakaran, keselamatan kerja, serta polusi udara atau debu.
- Kekuatan dan Kapasitas Lantai: Menyesuaikan kekuatan dan kapasitas lantai dengan jenis mesin dan peralatan yang digunakan.
- Penyusunan Peralatan Pabrik (Plant Layout)
Plant layout berkaitan dengan penataan mesin atau peralatan produksi di dalam pabrik untuk memastikan proses produksi berjalan efisien dan efektif, yang pada gilirannya akan mempengaruhi laba dan kelangsungan hidup perusahaan. Ada dua jenis layout yang dapat diterapkan:
- Process Layout: Di mana mesin dan peralatan yang serupa dikelompokkan dalam satu area atau departemen yang sama. Layout ini umumnya digunakan dalam perusahaan berbasis job order, seperti penjahitan.
- Product Layout: Di mana mesin dan peralatan disusun berdasarkan urutan proses produksi untuk menghasilkan suatu produk, yang biasa diterapkan dalam perusahaan dengan produksi massal.
Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Layout:
- Jenis produk yang dihasilkan, termasuk ukuran dan sifatnya.
- Urutan produksi, khususnya untuk product layout.
- Ukuran, bentuk, dan jumlah mesin atau peralatan yang dibutuhkan.
- Kemudahan dalam pemeliharaan peralatan.
- Kapasitas yang seimbang.
- Fleksibilitas pengaturan mesin/peralatan.
- Meminimalkan pergerakan untuk mengurangi biaya.
- Penyediaan area layanan yang memadai bagi pekerja.
3. Hal Terpenting yang Perlu Dievaluasi dalam Aspek Produksi
A. Pemilihan Teknologi
Untuk menghasilkan produk dengan daya saing tinggi, perusahaan harus menggunakan teknologi yang tepat guna. Dengan teknologi ini, perusahaan dapat:
- Meningkatkan kualitas produk;
- Menekan harga pokok produksi melalui peningkatan efisiensi proses, seperti:
- Mempercepat proses produksi, yang dapat menghemat penggunaan energi dan mempercepat pengiriman produk ke konsumen;
- Mengurangi limbah bahan baku.
Persyaratan dalam Pemilihan Teknologi:
- Mutu, spesifikasi, dan jenis produk yang dihasilkan harus dapat diterima konsumen;
- Teknologi yang dipilih harus menjamin tercapainya kapasitas produksi yang paling menguntungkan;
- Tidak ada kesulitan dalam pengadaan tenaga teknis, bahan baku, dan suku cadang;
- Teknologi tersebut harus memungkinkan untuk menghasilkan berbagai jenis produk dengan bahan baku yang sama;
- Teknologi tersebut harus terbukti efektif di tempat atau negara lain;
- Harus ramah lingkungan dan tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat sekitar.
B. Pemilihan Peralatan Produksi
Pemilihan peralatan produksi (jumlah dan jenis) harus disesuaikan dengan:
- Teknologi yang digunakan;
- Kapasitas produksi;
- Keseimbangan kapasitas.
C. Pasokan Bahan Baku / Pembantu
Evaluasi pasokan bahan baku sangat penting dalam memastikan kelancaran produksi. Aspek yang perlu dipertimbangkan meliputi:
- Apakah bahan baku proyek berupa bahan mentah (SDA) atau barang setengah jadi;
- Apakah pasokan bahan baku berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Jika dari luar negeri, perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti risiko politik, kurs mata uang, persaingan, dan transportasi.
TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI
Proses Kontinu
Proses produksi kontinu menghasilkan volume output besar dan berulang (repetitif).
Proses Intermitten (Batch)
Proses yang digunakan dapat melibatkan berbagai macam proses berbeda untuk menghasilkan berbagai variasi produk.
Otomatisasi dan CAM (Computer Aided Manufacturing)
Penggunaan otomatisasi dan CAM bertujuan untuk meminimalkan keterlibatan tenaga kerja manusia, meningkatkan akurasi, serta mengurangi bahaya dalam proses produksi.
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap