Soal Kimia IPA SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA Naskah Soal 236 tanpa jawaban

    Soal Simak UI Kimia IPA

PETUNJUK UMUM 

1. Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dulu, jumlah soal dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari 13 halaman. 
2. Tulislah nomor peserta Anda pada lembar jawaban di tempat yang disediakan. 
3. Tulislah kode naskah soal ini, pada lembar jawaban di tempat yang disediakan. Kode naskah soal ini: 236
4. Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal. 
5. Pikirkanlah sebaik-baiknya sebelum menjawab tiap soal, karena setiap jawaban yang salah akan mengakibatkan pengurangan nilai (penilaian: benar +4, kosong 0, salah -1). 
6. Jawablah lebih dulu soal-soal yang menurut Anda mudah, kemudian lanjutkan dengan menjawab soal-soal yang lebih sukar sehingga semua soal terjawab. 
7. Tulislah jawaban Anda pada lembar jawaban ujian yang disediakan. 
8. Untuk keperluan coret-mencoret, harap menggunakan tempat yang kosong pada naskah soal ini dan jangan pernah menggunakan lembar jawaban karena akan mengakibatkan jawaban Anda tidak dapat terbaca. 
9. Selama ujian, Anda tidak diperkenankan bertanya atau meminta penjelasan mengenai soal-soal yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas ujian. 
10. Setelah ujian selesai, Anda diharapkan tetap duduk di tempat Anda sampai pengawas ujian datang ke tempat Anda untuk mengumpulkan lembar jawaban. 
11. Perhatikan agar lembar jawaban ujian tidak kotor, tidak basah, tidak terlipat, dan tidak sobek.

PETUNJUK KHUSUS 

• PETUNJUK A: Pilih satu jawaban yang paling tepat. 
• PETUNJUK B: Soal terdiri dari 3 bagian, yaitu PERNYATAAN, kata SEBAB, dan ALASAN yang disusun berurutan. Pilihlah:
  (A) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab dan akibat
  (B) Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat
  (C) Jika pernyataan benar dan alasan salah
  (D) Jika pernyataan salah dan alasan benar
  (E) Jika pernyataan dan alasan keduanya salah 
• PETUNJUK C: Pilihlah:
  (A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar
  (B) Jika (1) dan (3) yang benar
  (C) Jika (2) dan (4) yang benar
  (D) Jika hanya (4) yang benar
  (E) Jika semuanya benar

Petunjuk A: Jawaban Soal Nomor 37-43

37. Diketahui data percobaan laju awal reaksi P + Q → R terhadap variasi konsentrasi reaktan sebagai berikut:

Percobaan	[P] / (M)	[Q] / (M)	Laju Awal (Ms⁻¹)
1	0,02	0,06	2,0 × 10⁻⁵
2	0,04	0,06	1,6 × 10⁻⁴
3	0,02	0,30	2,0 × 10⁻⁵

Berapakah nilai tetapan laju $k$ dalam reaksi tersebut?

(A) 5,0 M⁻³ s⁻¹
(B) 2,5 M⁻³ s⁻³
(C) 1,0 M⁻³ s⁻¹
(D) 0,5 M⁻³ s⁻¹
(E) 0,25 M⁻³ s⁻¹

38. Larutan sukrosa dalam air mengalami penurunan tekanan uap sebesar 

$\frac{1}{6} P^\circ$ mmHg, di mana $P^\circ$ adalah tekanan jenuh uap air. Molalitas larutan sukrosa adalah:

(Mr: sukrosa = 342, air = 18)

(A) 0,83 m
(B) 5,55 m
(C) 9,26 m
(D) 11,1 m
(E) 22,2 m

39. Gas asetilena, yang digunakan sebagai bahan bakar las karbid, dibuat dari kalsium karbida dan air menurut reaksi:

$\text{CaC}_2 (s) + 2 \text{H}_2 \text{O} (l) \rightarrow \text{Ca(OH)}_2 (aq) + \text{C}_2 \text{H}_2 (g)$

Kalor pembakaran gas asetilena ini adalah 320 kkal/mol. Jika dalam suatu proses digunakan 160 g kalsium karbida dan dengan asumsi bahwa 60% berat CaC₂ yang bereaksi, pada pembakaran asetilena akan dihasilkan kalor sebanyak:

(Ar C = 12; Ca = 40)

(A) 960 kkal
(B) 800 kkal
(C) 640 kkal
(D) 480 kkal
(E) 320 kkal

40. Reduksi besi (III) oksida dengan gas CO menghasilkan besi menurut persamaan reaksi:

$\text{Fe}_2\text{O}_3 (s) + 3 \text{CO} (g) \rightarrow 2 \text{Fe} (s) + 3 \text{CO}_2 (g)$

Untuk menghasilkan 5,6 kg besi, dibutuhkan besi(III) oksida sejumlah:

(Ar C = 12, O = 16, Fe = 56; Mr Fe₂O₃ = 160)

(A) 4 kg
(B) 8 kg
(C) 16 kg
(D) 32 kg
(E) 160 kg

41. Senyawa trikloroetena banyak digunakan sebagai pereaksi dalam proses dry cleaning. Manakah pereaksi yang, jika direaksikan dengan trikloroetena, akan menghasilkan senyawa kiral?

• (A) H₂
• (B) HCl
• (C) Br₂
• (D) NaOH
• (E) NaCN

42. Konsentrasi Br− terlarut yang dihasilkan dari pencampuran 100 mL NaBr 0,01 M dengan 100 mL MgBr₂ 0,01 M dan 1,88 g AgBr adalah ....
(Ksp AgBr = 5,4 × 10−13; Ar Ag = 108; Br = 80)

• (A) 0,010 M
• (B) 0,015 M
• (C) 0,020 M
• (D) 0,030 M
• (E) 0,065 M

43. Manakah dari molekul berikut yang TIDAK memiliki momen dipol?
(Ar H = 1, Cl = 17; S = 32, N = 7, B = 5, P = 15, dan F = 9).

• (A) HCl
• (B) H₂S
• (C) BCl₃
• (D) NH₃
• (E) PF₃

Petunjuk B: Soal Nomor 44 - 45

44. Gas klor (Cl₂) memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan gas nitrogen (N₂) pada keadaan suhu dan tekanan yang sama.

SEBAB:
Massa molar gas Cl₂ lebih besar dibandingkan gas N₂, sehingga berpengaruh pada kerapatannya yang lebih besar.

45. Campuran larutan 0,20 M CH₃COOH dan 0,10 M CH₃COONa memiliki daya buffer yang lebih kecil dibandingkan 0,10 M CH₃COOH dan 0,40 M CH₃COONa saat ditambahkan basa.

SEBAB:
Larutan tersebut mempunyai molaritas garam dari asam lemah CH₃COONa yang lebih kecil, sehingga daya penyangga pH-nya lebih rendah dengan adanya penambahan basa.

Petunjuk C: Soal Nomor 46 - 48

46. MnO₂⁻ dalam suasana asam tidak stabil, menghasilkan reaksi autoredoks berikut:

• (1) MnO₂⁻ (aq) + 8HBr (aq) → Mn²⁺ (aq) + 4Br₂ (g) + 4H₂O (l)
• (2) 2MnO₂⁻ (aq) + 2H⁺ (aq) → MnO₂ (s) + MnO⁻ (aq) + 2H₂O (l)
• (3) 2MnO₂⁻ (aq) + 16H⁺ (aq) → Mn²⁺ (aq) + MnO₂ (s) + 8H₂O (l)
• (4) 5MnO₂⁻ (aq) + 8H⁺ (aq) → 4MnO⁻ (aq) + Mn²⁺ (aq) + 4H₂O (l)

47. Di antara spesi-spesi berikut, yang dapat bersifat amfiprotik adalah:

• (1) H₂PO⁻
• (2) H₂O
• (3) HSO⁻
• (4) CO₂⁻

48. Seng (Zn) dengan nomor atom 30 adalah salah satu unsur transisi dengan sifat-sifat seperti di bawah ini, KECUALI:

• (1) Memiliki beberapa tingkat bilangan oksidasi.
• (2) Bersifat feromagnetik.
• (3) Membentuk senyawa-senyawa berwarna.
• (4) Membentuk ion kompleks.