Soal Simak UI Kimia IPA
PETUNJUK UMUM
- Sebelum mengerjakan ujian, periksalah terlebih dulu, jumlah soal dan nomor halaman yang terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari 13 halaman.
- Tulislah nomor peserta Anda pada lembar jawaban di tempat yang disediakan.
- Tulislah kode naskah soal ini, pada lembar jawaban di tempat yang disediakan. Kode naskah soal ini: 235
- Bacalah dengan cermat setiap petunjuk yang menjelaskan cara menjawab soal.
- Pikirkanlah sebaik-baiknya sebelum menjawab tiap soal, karena setiap jawaban yang salah akan mengakibatkan pengurangan nilai (penilaian: benar +4, kosong 0, salah -1).
- Jawablah lebih dulu soal-soal yang menurut Anda mudah, kemudian lanjutkan dengan menjawab soal-soal yang lebih sukar sehingga semua soal terjawab.
- Tulislah jawaban Anda pada lembar jawaban ujian yang disediakan.
- Untuk keperluan coret-mencoret, harap menggunakan tempat yang kosong pada naskah soal ini dan jangan pernah menggunakan lembar jawaban karena akan mengakibatkan jawaban Anda tidak dapat terbaca.
- Selama ujian, Anda tidak diperkenankan bertanya atau meminta penjelasan mengenai soal-soal yang diujikan kepada siapapun, termasuk kepada pengawas ujian.
- Setelah ujian selesai, Anda diharapkan tetap duduk di tempat Anda sampai pengawas ujian datang ke tempat Anda untuk mengumpulkan lembar jawaban.
- Perhatikan agar lembar jawaban ujian tidak kotor, tidak basah, tidak terlipat, dan tidak sobek.
- PETUNJUK A: Pilih satu jawaban yang paling tepat.
- PETUNJUK B: Soal terdiri dari 3 bagian, yaitu PERNYATAAN, kata SEBAB, dan ALASAN yang disusun berurutan. Pilihlah:
(A) Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab dan akibat
(B) Jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat
(C) Jika pernyataan benar dan alasan salah
(D) Jika pernyataan salah dan alasan benar
(E) Jika pernyataan dan alasan keduanya salah - PETUNJUK C: Pilihlah:
(A) Jika (1), (2), dan (3) yang benar
(B) Jika (1) dan (3) yang benar
(C) Jika (2) dan (4) yang benar
(D) Jika hanya (4) yang benar
(E) Jika semuanya benar
37. Diketahui dua reaksi beserta tetapan kesetimbangannya:
Tentukan tetapan kesetimbangan K untuk reaksi berikut:
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
Perbaikan dan Penyusunan Ulang Soal Kimia untuk Kemudahan Pembacaan
38. Larutan asam fosfit lebih lemah dibandingkan dengan larutan asam fosfat karena:
- (A) Bilangan oksidasi P dalam H₃PO₃ lebih tinggi daripada dalam H₃PO₄.
- (B) Asam fosfit bersifat oksidator kuat.
- (C) Satu atom H dalam molekul asam fosfit terikat langsung pada atom P.
- (D) Dalam molekul asam fosfit, semua atom hidrogen terikat langsung pada atom O.
- (E) Asam fosfat bersifat reduktor kuat.
39. Larutan sukrosa dalam air memiliki penurunan tekanan uap sebesar 1/6 P⁰ mmHg, di mana P⁰ adalah tekanan jenuh uap air. Molalitas larutan sukrosa adalah: (Mr: sukrosa = 342, air = 18)
- (A) 0,83 m
- (B) 5,55 m
- (C) 9,26 m
- (D) 11,1 m
- (E) 22,2 m
40. Kobalt klorida adalah garam anorganik yang berwarna biru, sedangkan hidratnya, CoCl₂.xH₂O, berwarna magenta (merah), sehingga kobalt klorida sering digunakan sebagai indikator keberadaan air. Sebanyak 1,19 gram CoCl₂.xH₂O dilarutkan dalam air sampai volume 50 mL. Kemudian, ke dalam 25 mL larutan ini dimasukkan larutan AgNO₃ berlebih, sehingga terbentuk endapan AgCl sebanyak 0,7175 gram. Dengan demikian, nilai x adalah: (Ar Co = 59; Cl = 35,5; H = 1; O = 16; Ag = 108; N = 14)
- (A) 2
- (B) 3
- (C) 4
- (D) 6
- (E) 19
41. Konsentrasi Br⁻ terlarut yang dihasilkan dari pencampuran 100 mL NaBr 0,01 M dengan 100 mL MgBr₂ 0,01 M dan 1,88 gram AgBr adalah: (Ksp AgBr = 5,4 × 10⁻¹³; Ar Ag = 108; Br = 80)
- (A) 0,010 M
- (B) 0,015 M
- (C) 0,020 M
- (D) 0,030 M
- (E) 0,065 M
42. Sebanyak 0,48 gram sampel karbonat dilarutkan dalam air dan ditentukan kemurniannya dengan titrasi menggunakan HCl 0,10 M. Sebanyak 40,0 mL titran diperlukan untuk mencapai titik akhir titrasi. Persentase kandungan karbonat dalam sampel tersebut adalah:
- (A) 12,5%
- (B) 25%
- (C) 31,3%
- (D) 50%
- (E) 62,6%
Petunjuk B untuk soal nomor 43 sampai 46
43. Bentuk zat sangat dipengaruhi oleh kekuatan ikat antarmolekul. Meningkatnya gaya ikat antarmolekul dalam cairan akan menyebabkan nilai tekanan uap meningkat.
SEBAB
Cairan tersebut akan mempunyai nilai panas penguapan yang tinggi, sehingga titik didih cairan meningkat.
44. Sesama senyawa asam amino dapat berikatan satu dengan yang lainnya. Ikatan yang terbentuk dikenal dengan nama ikatan peptida.
SEBAB
Ikatan peptida terjadi karena interaksi antara gugus karboksilat suatu asam amino dan gugus amina dari asam amino yang lain.
45. Pada suhu yang sama, gas helium memiliki laju efusi yang sama dengan gas nitrogen.
SEBAB
Laju efusi ditentukan oleh suhu.
46. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat reaksi dan tidak terlibat dalam reaksi kimia.
SEBAB
Katalis dapat memperbesar nilai konstanta kesetimbangan sehingga lebih banyak produk terbentuk.
Petunjuk C untuk soal nomor 47 sampai 48
47. Di reaksi manakah ammonia dalam reaksi bersifat sebagai basa?
- Reaksi dengan air menghasilkan NH₄⁺ (aq) dan OH⁻ (aq).
- Reaksi dengan ion Cu²⁺ (aq) menghasilkan Cu(NH₃)₄²⁺ (aq).
- Reaksi dengan hidrogen klorida menghasilkan NH₄⁺Cl⁻ (s).
- Reaksi dengan oksigen menghasilkan NO (g) dan H₂O (g).
48. Berikut ini diberikan data potensial reduksi standar ion-ion logam:
Fe²⁺ + 2e⁻ → Fe E⁰ = −0,44 V
Pb²⁺ + 2e⁻ → Pb E⁰ = −0,13 V
Sn²⁺ + 2e⁻ → Sn E⁰ = −0,14 V
Zn²⁺ + 2e⁻ → Zn E⁰ = −0,76 V
Berdasarkan data tersebut, reaksi yang dapat berlangsung dalam keadaan standar adalah:
- Fe²⁺ + Zn → Fe + Zn²⁺
- Pb²⁺ + Fe → Pb + Fe²⁺
- Sn²⁺ + Zn → Sn + Zn²⁺
- Zn²⁺ + Pb → Zn + Pb²⁺
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap