Pengertian Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan mengukur tingkat kepekaan permintaan barang atau jasa terhadap perubahan pendapatan. Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
Atau dapat dijabarkan lebih detail menjadi:
Di mana:
- ΔQd = perubahan jumlah yang diminta
- ΔY = perubahan pendapatan
- Y₁ = pendapatan awal
- Q₁ = jumlah yang diminta awal
Klasifikasi Berdasarkan Nilai Ey
-
Barang Inferior
Jika nilai Ey negatif (-), barang tersebut digolongkan sebagai barang inferior. -
Barang Giffen
Jika Ey sangat inelastis dalam kategori negatif, barang tersebut kemungkinan adalah barang Giffen. -
Barang Normal
Jika nilai Ey positif (+), barang tersebut tergolong sebagai barang normal. -
Barang Superior
Jika Ey sangat inelastis namun positif, besar kemungkinan barang tersebut termasuk barang superior.
Metode Perhitungan Ey
Nilai Ey dapat dihitung dengan tiga pendekatan:
- Rumus Titik
- Rumus Antara
- Rumus Kumulatif
Pemilihan metode tergantung pada kebutuhan analisis data.
Contoh Perhitungan
Tabel Data
Perhatikan tabel data permintaan barang X dan Z pada tahun 2000-2001:
Berdasarkan tabel tersebut, hitung nilai Ey untuk permintaan barang X dan Z menggunakan rumus di atas. Kata kunci: elastisitas pendapatan, permintaan barang X, permintaan barang Z, analisis pendapatan.
Menghitung Elastisitas Pendapatan (Ey)
1. Data dan Rumus
Untuk menghitung Ey antara tahun tertentu, data berikut digunakan:
- ΔY = 100
- Qx = (20 + 15) / 2 = 17,5 atau menggunakan ΣQx = 35
- Qz = (40 + 45) / 2 = 42,5 atau menggunakan ΣQz = 95
- ΔX = -5
- ΔZ = +5
- Y = (1000 + 1100) / 2 = 1050, atau total Y = 2100
2. Perhitungan Ey Tahun 2000–2001
- Ey terhadap X (Ey→X):
- Ey terhadap Z (Ey→Z):
Kesimpulan
- Barang X memiliki elastisitas negatif (-3), menunjukkan permintaan barang menurun seiring perubahan pendapatan.
- Barang Z memiliki elastisitas positif (+1,2), menunjukkan permintaan barang meningkat seiring kenaikan pendapatan.
Barang Z adalah barang normal, sementara barang X tergolong barang dengan elastisitas negatif.
Menghitung Ey Tahun 2002–2003
Gunakan data yang sesuai untuk menghitung Ey tahun 2002–2003 dengan langkah yang sama.
Elastisitas Silang (Cross Elasticity - Ec)
1. Pengertian
Elastisitas silang (Cross Elasticity) adalah koefisien yang mengukur hubungan antara dua barang berbeda berdasarkan pengaruh perubahan harga satu barang terhadap permintaan barang lainnya.
2. Rumus Koefisien Ec
- Jika harga barang Y memengaruhi permintaan barang X:
- Jika harga barang X memengaruhi permintaan barang Y:
3. Model Perhitungan Ec
- Jika Px memengaruhi Qdy:
- Jika Py memengaruhi Qdx:
Interpretasi Hasil Ec
- Ec positif untuk X–Y dan Y–X:
Barang adalah barang substitusi (dapat saling menggantikan). - Ec negatif untuk X–Y dan Y–X:
Barang adalah barang komplementer (saling melengkapi). - Salah satu Ec positif, lainnya negatif:
Barang adalah barang antara. - Ec bernilai nol:
Barang saling bebas (independent). - Ec tak hingga:
Barang adalah substitusi sempurna.
Contoh Kasus
Dari data tabel yang diberikan, tentukan hubungan antara produk X dan Y menggunakan rumus elastisitas silang untuk mengetahui jenis komoditas: barang substitusi, komplementer, atau bebas.
Analisis Elastisitas Permintaan dan Penawaran: Aplikasi dan Kebijakan
Perhitungan Elastisitas Silang (Ec)
Elastisitas Silang Barang X dan Y:
Elastisitas Silang Barang Y dan X:
Interpretasi Hasil:
- Karena bernilai positif (elastis) dan bernilai negatif, maka barang X dan Y adalah barang komplementer.
Contoh: Jika barang X adalah kompor gas, maka barang Y adalah selang gas. Sebaliknya, jika X adalah kompor minyak tanah, maka Y adalah corong minyak.
Latihan:
- Kerjakan untuk periode ke-3 dengan menggunakan rumus kumulatif atau antara.
Manfaat Perhitungan Derajat Elastisitas
1. Kebijakan Impor:
- Elastis: Hentikan impor barang terkait.
- Inelastis: Pertahankan impor, namun mulai memperkenalkan produk substitusi lokal.
2. Penetapan Harga Jual:
- Elastis: Sebaiknya turunkan harga untuk meningkatkan permintaan.
- Inelastis: Naikkan harga untuk memaksimalkan margin keuntungan.
3. Kebijakan Perpajakan:
- Inelastis: Pemerintah dapat menaikkan tarif pajak, karena dampaknya kecil terhadap permintaan.
- Elastis: Hindari kenaikan pajak yang signifikan untuk menjaga daya beli konsumen.
- Menentukan Beban Pajak: Pemahaman terhadap dan mempermudah penentuan distribusi beban pajak (antara produsen dan konsumen).
Model Pembagian Beban Pajak
Rumus Beban Pajak:
1. Beban Pajak Konsumen (BPK):
2. Beban Pajak Produsen (BPP):
Keterangan:
- : Besaran pajak per unit barang yang terjual.
- Jika , maka beban pajak ditanggung sama besar oleh konsumen dan produsen.
Contoh Perhitungan Beban Pajak
Diketahui:
- , ,
1. Beban Pajak Konsumen (BPK):
2. Beban Pajak Produsen (BPP):
Analisis:
- Jika penawaran inelastis dan permintaan elastis, maka beban pajak lebih besar ditanggung produsen.
- Dalam kondisi permintaan elastis, kenaikan harga yang signifikan dapat merugikan produsen karena konsumen lebih sensitif terhadap perubahan harga
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap