Apa itu Faktor Penentu Elastisitas Permintaan?

 Ada empat faktor utama yang memengaruhi elastisitas permintaan:

1. Produk Substitusi
   Semakin banyak alternatif produk pengganti yang tersedia, permintaan terhadap suatu barang menjadi semakin elastis. Hal ini terjadi karena konsumen dapat dengan mudah beralih ke produk substitusi jika harga barang tersebut meningkat. Akibatnya, permintaan akan barang tersebut menjadi sangat sensitif terhadap perubahan harga.

2. Persentase Pendapatan yang Dibelanjakan
   Semakin besar porsi pendapatan yang dialokasikan untuk membeli suatu produk, semakin elastis permintaannya. Barang dengan harga mahal akan memberikan tekanan finansial kepada konsumen ketika harganya naik, sehingga mereka cenderung mengurangi pembelian. Sebaliknya, barang dengan harga murah cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan harga.

3. Barang Mewah versus Barang Kebutuhan
   Permintaan terhadap barang kebutuhan cenderung tidak elastis karena barang ini merupakan kebutuhan utama dan sulit digantikan. Akibatnya, kenaikan harga tidak banyak memengaruhi tingkat permintaan. Sebaliknya, permintaan barang mewah lebih elastis karena sifatnya bukan kebutuhan utama, dan konsumen lebih mudah mencari alternatifnya. Dengan demikian, kenaikan harga pada barang mewah akan lebih signifikan menurunkan permintaan.

4. Jangka Waktu Analisis
   Dalam jangka waktu yang lebih lama, elastisitas permintaan cenderung meningkat. Pada jangka pendek, konsumen mungkin belum menyadari adanya kenaikan harga, sehingga pola konsumsi tidak langsung berubah. Namun, dalam jangka panjang, konsumen mulai menyadari perubahan harga dan mencari produk substitusi yang tersedia. Selain itu, perkembangan kualitas dan desain produk dalam jangka panjang juga memengaruhi keputusan konsumen untuk beralih ke alternatif lain.

Kesimpulan

Keempat faktor tersebut menunjukkan bagaimana perilaku MANUSIA dalam merespons perubahan harga dipengaruhi oleh pilihan substitusi, alokasi pendapatan, sifat kebutuhan, dan jangka waktu analisis. Faktor-faktor ini menjadi kunci dalam memahami elastisitas permintaan dan perilaku konsumen.