Sistem ABC lebih mahal untuk dijalankan daripada sistem biaya tradisional karena sistem ini membutuhkan pengumpulan data yang lebih terkait dengan produksi dan lebih terinci. Sistem ABC juga lebih rumit, sebagian karena lebih banyak dasar yang digunakan untuk mengalokasikan overhead pabrik. Pendukung sistem ABC berargumentasi bahwa kenaikan biaya dan kerumitan tersebut memberikan dua manfaat: Data biaya yang lebih akurat menghasilkan bauran produk serta keputusan penetapan harga yang lebih baik, dan data biaya yang lebih terinci dapat meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengendalikan serta mengelola total biaya.
Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek
- Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
- AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
- Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
- Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
- Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
- Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi
Keputusan yang lebih baik.
Sistem biaya tradisional cenderung membebankan terlalu banyak overhead ke beberapa produk dan terlalu sedikit ke produk lainnya, karena terlalu sedikitnya pengumpulan biaya yang digunakan. Hal ini mengarah pada dua jenis masalah, yang keduanya dialami oleh AOE.
- Pertama, perusahaan dapat menerima kontrak penjualan untuk beberapa produk dengan harga di bawah biaya produksi yang sesungguhnya. Akibatnya, walaupun penjualan meningkat, laba menurun.
- Kedua, perusahaan dapat menetapkan harga produk lainnya terlalu mahal, hingga mengundang pesaing baru untuk memasuki pasar. Ironisnya, apabila data biaya yang lebih akurat tersedia, perusahaan akan menemukan bahwa mereka dapat memotong harga untuk mencegah masuknya pesaing dari pasar dan tetap mendapatkan laba untuk setiap penjualan.
ABC juga menggunakan data untuk memperbaiki desain produk. Contohnya, biaya yang berhubungan dengan pemrosesan pesanan pembelian dapat digunakan untuk menghitung biaya overhead yang berkaitan dengan pembelian yang terkait dengan tiap komponen yang digunakan dalam barang jadi. Departemen teknis dapat menggunakan informasi ini, bersama dengan data mengenai pemakaian relatif berbagai komponen antar produk, untuk mengidentifikasi komponen-komponen khusus yang dapat digantikan dengan bagian yang lebih rendah biayanya dan umum.
Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek
- Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
- AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
- Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
- Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
- Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
- Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi
Terakhir, data ABC meningkatkan pengambilan keputusan manajerial dengan menyediakan informasi mengenai biaya yang berhubungan dengan aktivitas tertentu, daripada hanya mengklasifikasikan biaya-biaya itu berdasarkan kategori laporan keuangan. Tabel 13-3 menunjukkan sebuah contoh tentang bagaimana pengaturan data ini dapat meningkatkan analisis manajerial dengan memfokuskan perhatian pada proses utama.
Peningkatan Pengelolaan Biaya.
Para pendukung berargumentasi bahwa manfaat lain dari ABC adalah secara jelas mengukur hasil tindakan manajemen atas keseluruhan tingkat laba. Apabila sistem biaya tradisional hanya mengukur pengeluaran untuk memperoleh sumber daya, sistem ABC mengukur baik jumlah yang dikeluarkan untuk memperoleh sumber daya maupun konsumsi sumber daya tersebut. Perbedaan ini dicerminkan dalam rumus berikut ini:
Biaya kapabilitas aktivitas = Biaya aktivitas yang digunakan + Biaya kapasitas yang tidak digunakan
Tabel 13-3 Perbandingan Perhitungan biaya Berdasarkan Aktivitas dan Alokasi Biaya |
Sebagai gambaran, bayangkanlah fungsi penerimaan dalam perusahaan manufaktur seperti AOE. Biaya total pegawai bulanan di bagian penerimaan, tennasuk gaji dan kompensasi, mencerminkan biaya untuk memberikan fungsi ini, yaitu menerima pengiriman dari para pemasok. Asumsikan bahwa biaya gaji bagian penerimaan adalah $100.000, dan asumsikanlah bahwa jumlah pegawai cukup untuk menangani 500 kiriman.
Biaya per kirirnan akan sebesar $200. Terakhir, asumsikanlah bahwa 400 kiriman benarbenar diterima. Sistem ABC akan melaporkan bahwa biaya aktivitas penerimaan yang digunakan adalah $80,000 ($200 x 400 kirirnan) dan bahwa sisanya sebesar $20,000 dalam biaya gaji mencerminkan biaya kapasitas yang tidak digunakan.
Materi sebelum dan sesudahnya silahkan cek
- Tinjauan sejarah mengenai Siklus produksi
- AKTIVITAS-AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI pada Sistem Informasi Akuntansi
- Jenis-jenis Sistem Akuntansi Biaya dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Tujuan, Ancaman, Dan Prosedur Pengendalian untuk siklus produksi
- Ketidakefisienan Dalam Operasi Produksi Juga Mengakibatkan Kenaikan Beban
- Kebutuhan Informasi Siklus Produksi Dan Model Data Sistem Informasi Akuntansi
- Manfaat dari sistem activity-based costing-ABC dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Cara Membaca diagram E-R dalam Sistem Informasi Akuntansi
- Manfaat model data serta Ringkasan Dan Kesimpulan Kasus Sistem Informasi Akuntansi
Dalam cara ini, laporan kinerja dengan sistem ABC akan membantu mengarahkan perhatian manajerial ke bagairnana kebijakan dalam suatu area mempengaruhi biaya di area lainnya. Contohnya, manajer bagian pembelian dapat saja memutuskan untuk meningkatkan jumlah pesanan minimum untuk mendapatkan diskon yang lebih besar bagi pembelian dalam jumlah besar.
Hal ini akan mengurangi jumlah kiriman datang, yang seharusnya ditangani oleh bagian pembelian, hingga meningkatkan kapasitas yang tidak digunakan. Dalam cara yang hampir sama, tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasi, seperti meminta para penjual untuk mengirimkan produk dalam kontainer berkode garis, akan meningkatkan kapasitas praktik dan menghasilkan tambahan kapasitas yang tidak digunakan.
Dalam kasus yang manapun, laporan kinerja ABC akan menekankan kelebihan kapasitas ini untuk menjadi perhatian pihak manajemen. Pihak manajemen kemudian dapat mencoba untuk meningkatkan laba dengan menggunakan kapasitas yang tidak digunakan tersebut untuk aktivitas penghasil pendapatan lainnya.
Kritik 2: Pengukuran Kinerja yang Tidak Akurat
Di dalam lingkungan produksi modern, fokus harus dipusatkan pada manajemen kualitas total. Akibatnya, para manajer membutuhkan informasi mengenai seberapa baik proses produksi berlangsung, termasuk tingkat kecacatan, frekuensi kerusakan mesin, persentase barang jadi yang diselesaikan tanpa pengerjaan ulang, serta persentase kecacatan yang ditemukan oleh pelanggan. Walaupun banyak dari informasi ini dikumpulkan dalam sistem informasi siklus produksi, di dalam sistem akuntansi biaya tradisional tidak diintegrasikan dengan data biaya. Oleh karenanya, ukuran kinerja operasi tidak secara langsung dihubungkan dengan konsekuensi keuangan mereka.
Bahkan, dalam banyak perusahaan, sistem akuntansi biaya telah dipisahkan dari sistem informasi operasi produksi. Sistem akuntansi biaya tersebut mengumpulkan data mengenai biaya produksi, menyimpan informasi itu dalam file barang dalam proses.
Sistem informasi biaya produksi akan mengumpulkan data mengenai berbagai aspek fisik operasi produksi, menyimpan informasi itu dalam file perintah produksi yang belum diselesaikan. Akan tetapi, kedua jenis data berhubungan dekat dan keduanya dibutuhkan untuk secara efektif mengelola proses produksi. Contohnya, informasi real-time mengenai kualitas produksi memungkinkan perusahaan untuk mendeteksi dan memperbaiki kecacatan dengan segera, sebelum tenaga kerja dan bahan baku tambahan digunakan.
Oleh karenanya, baik data biaya maupun operasi harus diintegrasikan ke dalam satu sistem. Bahkan dalam sistem ABC biasanya membutuhkan kedua jenis data tersebut, dengan menggunakan data operasi sebagai penggerak untuk membebankan biaya ke produk.
Solusi untuk Kritik 2: Model Data Siklus Produksi Terpadu
Gambar 13-8 adalah model data untuk sikus produksi perusahaan manufaktur seperti AOE. Data dikumpulkan mengenai empat kegiatan utama berikut ini:
- Pengeluaran bahan baku
- Penggunaan tenaga kerja dalam produksi
- Penggunaan mesin dan perlengkapan dalam produksi
- Produksi barang jadi baru, diwakili dengan kegiatan barang dalam proses
Diagram REA juga memasukkan tiga jenis entitas abstrak-daftar bahan baku, daftar operasi pekerjaan, dan daftar operasi mesin -yang akan dijelaskan di bawah ini.
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap