Dampak pandemi saat ini gak main-main. Beberapa hari ini saya lihat lagi banyak pebisnis yang cerita tentang keadaan bisnisnya yang semakin hari semakin menurun.
Mulai dari yang usahanya sepi sampai ada teman saya yang usahanya harus benar-benar tutup. Saya merasakan dampaknya juga, tapi saya bisa survive. Awal pandemi kemarin, omset saya anjlok sampai 50%. Untungnya, saya dan team gerak cepat untuk cari cara buat balikin omset. Walaupun kewalahan buat balikin omset ke angka normal tapi saya berusaha tetap berpikir positif. Dibandingkan ngeluh karena omset turun mending kita bersyukur. Benar gak?
Coba deh Anda pikirkan lagi sebelum ngeluh, apa Anda baru sekali merasakan usaha jatuh seperti ini? Atau coba Anda ingat keuntungan yang Anda dapat sebelumnya, masih cukup buat ngebiayain hidup Anda dan karyawan Anda, kan?
Jangan takut mendadak miskin dan berpikir negatif dulu.
Kalau Anda bisa cari peluang yang tepat untuk bisnis di tengah kondisi ini dan bisa menyeimbangkannya pasti Anda tetap bisa ngejalanin bisnis lagi. Jangan belum melakukan apa-apa Anda sudah mikir kemana-mana, coba buang pikiran negatifnya dan mulai syukuri apa yang ada di sekeliling Anda. Anda boleh mementingkan diri Anda dan keluarga, tapi ingat juga karyawan Anda.
Mereka keluarga Anda juga, mereka membantu usaha Anda sampai bisa sukses laris manis. Saya percaya diri ngomong gini juga ada dasarnya. Kemarin saya nemuin cerita di Whatsapp, tentang pengusaha yang ngeluh ke ayahnya karena usahanya yang sepi gara-gara pandemi ini.
Dengan santai, ayahnya malah ngetawain sang anak. Bukan bermaksud ngejek, tapi sang ayah ngasih nasehat ke anaknya. Yang kira-kira isinya begini; “Kamu sudah jalanin bisnis lebih dari 19 tahun, tapi baru usahanya sepi 1 bulan aja udah ngeluh segitunya, kelihatan kamu gak bersyukur, padahal kalo kamu lihat 18 tahun 11 bulan sebelumnya usaha kamu rame dan lancar-lancar aja.
Kalaupun pandemi ini bakal terjadi sampai 2 tahun setidaknya kamu bisa menjual aset untuk membiayai hidup dan gaji karyawan kamu. Kamu harus bersyukur, kalau sampai pandemi ini buat kamu bangkrut dan jatuh miskin, setidaknya kamu masih diberikan kesehatan dan pernah merasakan sukses dan hidup enak.
Kita dulu juga pernah hidup seadanya, bukan hal baru bagi kita ngerasain hidup di kontrakan, keran air rusak, lemari yang ayah buat dari karton. Jadi, kamu gak boleh ngeluh. Semua sudah diatur oleh Tuhan. Coba kamu lebih bersyukur dan lihat sekelilingmu, masih banyak yang lebih kesusahan dibanding kamu, nak. Sibuk kan hari-hari kamu buat bantu orang yang lebih kesusahan karena pandemi ini.”
Setelah baca cerita itu, saya jadi berpikir untuk lebih mensyukuri apa yang sudah saya miliki sekarang. Saya pun jadi kangen omelan ayah saya yang pasti akan berkata hal yang sama kalo saya ngeluh. Dibalik situasi saat ini ada banyak hal yang bisa disyukuri. Masih banyak juga orang yang jauh kesulitan dari yang Anda rasain. Dari pada ngeluh mending jadi manfaat untuk sesama.
Mulai bantu sesama yang lebih membutuhkan.
Fokus bekerja dan bersyukur
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap