Hakikat Bangsa dan Negara
A. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Individu
Manusia berasal dari “manu” (dari bahasa Sansekerta), “sens” (dari bahasa latin). Manusia dikodratkan sebagai makhluk yang monodualis, yang artinya disamping sebagai makhluk individu (pribadi) sekaligus sebagai makhluk social.
1. Manusia sebagai makhluk individu
Sebagai makhluk individu artinya bahwa manusia diciptakann Tuhan Yang Maha Esa yang terdiri dari jiwa dan raga serta dilengkapi dengan potensi atau kemampuan (akal, pikiran dan perasaan) yang berbeda-beda antara manusia dengan satu yang lain. Status manusia sebagai makhluk individu akan lebih nampak jelas saat diperhatikan kondisi manusia baik secara fisik atau dari sisi kejiwaan. Secara fisik manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa memiliki ciri khas yang berbeda-beda, misalnya warna kulit, bentuk wajah, tinggi badan dan lain sebagainya. Secara kejiwaan manusia memiliki karakter sifat kepribadian yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, juga cara-cara yang ditempuh untuk melaksankan aktifitas kesehariannya.
Pengingkaran diri dari kodrat manusia sebagai makhluk individu dapat menimbulkan persoalan yang sangat membahayakan dalam kehidupan baik dalam keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya pelaksanaan demokrasi yang terhambat serta kurang dihargainya harkat dan martabat sebagai manusia.
2. Arti Manusia sebagai Makhluk Sosial
Aristoteles (384-322 M) bahwa manusia adalah zoon politicon yang artinya makhluk yang selalu hidup bermasyarakat. Jadi apabila seseorang hidup menyendiri di luar masyarakat tidak dapat disebut manusia, melainkan hewan atau dewa. Juga pandangan Ibnu Khaldun (1332-1406) dikatakan bahwa hidup bermasyarakat merupakan keharusan bagi jenis manusia. Sebagai manusia hanya dapat hidup sebaik-baiknya dan hanya mempunyai arti, apabila hidup bersama-sama dengan manusia lainnya di dalam masyarakat dan tidak dapat dibayangkan alasannya manusia yang hidup menyendiri tanpa berhubungan dengan sesama manusia lainnya. Apabila manusia terpaksa harus hidup sendiri, maka sifat kesendirianya tidaklah mutlak, melainkan bersifat relatif sementara. Secara kodrati manusia dapat hidup berkelompok karena didorong oleh kebutuhan biologis.
Menurut Ellwood bahwa kebutuhan biologis yang perlu pemuasan adalah :
- Dorongan untuk makan
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam kehidupan nyata di masyarakat lebih mudah dilakukan dengan cara kerjasama dengan orang lain daripada dikerjakan sendiri. - Dorongan untuk mempertahankan diri
Untuk mempertahankan diri orang lebih memilih melaksanakan kerjasama. - Dorongan untuk melangsungkan jenis atau keturunan
Dorongan ini adalah untuk pemeliharaan dan mempertahankan keturunan, yaitu harus membentuk kelompok yang besar.
Manusia sering juga disebut sebagai "homo homini socius", yang berarti bahwa manusia yang satu merupakan kawan manusia yang lainnya. Dengan kata lain bahwa manusia disebut sebagai makhluk sosial karena sifatnya yang suka bergaul satu dengan yang lain atau makhluk yang suka bermasyarakat. Menurut Ghozali bahwa manusia makhluk sosial disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
- Kebutuhan akan keturunan demi kelangsungan hidup umat manusia, hal ini hanya mungkin melalui pergaulan laki-laki dan perempuan serta keluarga.
- Saling membutuhkan dalam penyediaan bahan makanan, pakaian dan pendidikan anak.
Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Farrabi atau Ibnu Robi bahwa manusia adalah makhluk yang mempunyai kecenderungan alami untuk bermasyarakat karena tidak meemenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan manusia lain.
B. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Negara
1. Pengertian Bangsa
Menurut Ernest Renan bangsa adalah sekelompok manusia yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah dan cita-cita yang sama, suatu bangsa juga terikat oleh tanah air yang sama. Hasrat bersatu yang didorong oleh persamaan sejarah dan cita-cita meningkatkan rakyat menjaadi bangsa.
Beberapa pendapat mengenai bangsa juga diungkapkan oleh ahli yang lain, seperti :
- Ernest Renan
Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan setia kawan yang agung. - Otto Bouer
Bangsa timbul karena mempunyai persaman karakteristik, dan timbul karena adanya persaman nasib. - R. Ratzel
Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya. - Hans Kohn
Bangsa adalah buah dari hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah atau karena adanya persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat istiadat, kesamaan apolitik, perasaan dan agama. - Jacobsen dan Lipman
Bangsa timbul karena adanya kesatuan budaya dan satu kesatuan politik.
Walaupun dari para ahli kenegaraan belum terdapat kesamaan pengertian bangsa. Namun faktor obyektif yang terpenting dari suatu bansga adalah adanya kehendak bersama yang lebih dikenal nasionalisme.
2. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa
Dalam buku yang berjudul Nationality in History and Politics yang dikemukakan oleh ahli dari Jerman yaitu Friedrich Hertz bahwa setiap bangsa memiliki 4 (empat) unsur inspirasi sebagai berikut :
- Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi dan solidaritas.
- Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
- Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualitas dan kebebasan.
- Keinginan yang menonjol diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.
Unsur-unsur terbentuknya suatu bangsa ada berbagai macam, dimana unsur-unsur tersebut mencerminkan identitas nasional dari suatu bangsa, berbagai macam unsur-unsur terbentuknya bangsa adalah :
1) Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejak lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
2) Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamis, agama-agama yang tumbuh dan berkembang di Indonesia adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu.
3) Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Intinya kebudayaan merupakan patokan nilai-nilai estetika dan moral, baik yang tergolong sebagai ideal atau yang seharusnya (world view) maupun yang operasional dan aktual dalam kehidupan sehari-hari (ethos).
4) Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung identitas bangsa, bahasa dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap