KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN WIRAUSAHAWAN
Setelah proses pembelajaran ini perserta dapat memiliki persepsi yang sama tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha, mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan, dan menganalisis pentingnya kewirausahaan
Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha
Istilah Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu entreprendre, yang artinya “mengambil alih”, ada yang mengartikan ”sebuah usaha, terutama usaha yang berani dan sulit”. Kata kuncinya adalah keberanian dan kesulitan1. Tidak ada satu definisi yang tepat dan juga tidak ada yang secara baik yang dapat menggambarkan entrepeneur, entrepreneurship atau kewirausahaan. Konsep kewirausahaan terus berkembang. Inti enterpreneur adalah menangkap peluang, melakukan melakukan sesuatu yang baru dan mengelola resiko yang berkaitan dengan kemandirian.
Kita tidak perlu terlalu terjebak dengan definisi. Secara operasional kewirausahaan adalah: Kemampuan seseorang untuk mensintesakan sesuatu temuan baru atau metode kerja baru yang lebih maju, dengan adanya peluang untuk membuka pasaran baru, menemukan dan merebut sumber daya bahan baku atau setengah jadi dan melakukan perubahan organisasi suatu perusahaan dan mendayung organisasi dengan efisien dan efektif. Dengan demikian kewirausahaan adalah nilai sebuah proses kreatif yang inovatif dengan melalui satu paket sumber daya yang unik untuk menggali peluang peluang yang ada dan mengelola resiko secara mandiri.
Seorang Wirausaha adalah orang yang mampu “mengubah sumber sumber dari ranah produktivitas dan hasil yang lebih rendah ke dalam sebuah ranah produktivitas dan hasil yang lebih besar” Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan melakukan tindakan yang tepat untuk memastikan keberhasilan. Seorang wirausaha memiliki sifat sifat percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil risiko, dapat bergaul dengan orang lain, inovatif dan kreaktif, luwes, dan beorientasi ke masa depan, keinginan untuk mencapai sesuatu, dan keinginan untuk tidak bergantung pada orang lain.
Wirausaha adalah orang orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan melakukan tindakan yang tepat untuk memastikan keberhasilan. Wirausaha adalah sesorang yang percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil risiko, dapat bergaul dengan orang lain, inovatif dan kreaktif, luwes, dan beorientasi ke masa depan, keinginan untuk mencapai sesuatu, dan keinginan untuk tidak bergantung pada orang lain.
Ciri khas wirausahawan adalah kesanggupan untuk mengambil risiko, berani mengambil keputusan dan memiliki ketrampilan berorganisasi. Wirausahawan memiliki kepribadian yang dinamis dan senantiasa dalam keadaan empati, yaitu kesanggupan untuk mengidentifikasikan diri dengan aspek-aspek baru dari lingkungan untuk menampung tuntutan baru yang timbul dari luar pengalaman mereka.
Menurut Joseph Schumpeter: Entrepreneur atau ”Wirausaha” adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
Seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha disini menekankan pada setiap orang yang memulai sesuatu bisnis yang baru, sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu usaha organisasi.
Entrepreneur diartikan sebagai wirausaha, sedangkan entrepreneurship diartikan sebagai kewirausahaan. Oleh karena itu ada beberapa pendapat bahwa entrepreneur sebagai (a) orang yang menanggung resiko; (b) orang yang mengurus perusahaan; (c) orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal; (d) orang yang mencipta barang baru; dan sebagainya.
Manfaat positif kewirausahaan dan wirausahawan adalah:
- Sebagai pembaharu yang berani mengambil resiko, mereka mampu memperkenalkan dan menerapkan produk baru serta menciptakan nilai baru,
- Memainkan peran kritis dalam pembangunan ekonomi dan menambah kesejahteraan yang tidak dapat diukur besarannya,
- Menciptakan bisnis baru yang inovatif dan berorientasi pada peluang,
- Hasil kreatifitasnya dapat diterapkan pada kepentingan sosial, bukan saja pada perusahaan.
Pola umum perkembangan seorang wirausaha dapat dilihat pada Bagan 1 berdasarkan penelitian dari Entrepreneurship Working Group dari APEC (2004), dimana hanya sedikit wirausaha yang berhasil menjadi pengusaha besar dalam siklus pola umum seorang wirausaha (lihat Bagan 1).
Gambar Pola Umum Perkembangan Seorang Wirausaha |
Faktor faktor pendorong tersebut adalah:
- aksesibilitas pasar dan keuangan,
- kondisi ekonomi,
- latar belakang pendidikan,
- jaringan pendukung,
- penerimaan masyarakat,
- fokus dan pengalaman usaha,
- karakteristik dan nilai yang dianut oleh wirausaha itu sendiri.
Dominasi etnis Tionghoa ini bukan saja terjadi di Indonesia, tetapi di Asia Tenggara seperti di Filipina, Thailand dan Malaysia. Keberhasilan wirausaha Fenomena ini juga terjadi di Indonesia. Yang menarik adalah mayoritas wirausaha yang berhasil ternyata berasal dari atau keturunan etnis Tionghoa2. Hal ini tidak diimbangi dengan pembangunan wirausahawan lokal. Hal ini ternyata telah menimbulkan kecemburuan sosial.
Yang menjadi perbedaan mendasar pada karakteristik dan nilai dari seorang wirausaha. Secara umum wirausaha keturunan Tionghoa memiliki empat karakteristik dan nilai yang lebih baik dari pada wirausaha lokal. Hal ini dikemukan oleh Rhenal Kasali dengan mengutip pendapat dari Debbie Liao and Philip Sohmen, 2001. “Keempat karakteristik dan nilai lebih ini adalah sifat pantang menyerah, berani mengambil risiko, kecepatan dan fleksibilitas serta kemampuan keluarga sebagai lahan untuk mengembleng anak-anaknya menjadi wirausaha”.
Karakteristik dan nilai lebih ini perlu ditularkan kepada mayoritas wirausaha Indonesia yang masih terjebak dalam status unit unit usaha kecil (UKM). Di Indonesia masih sangat sedikit yang memulai usaha kecil kemudian menjadi Usaha Besar, apalagi yang berasal dari bukan etnis Tionghoa. Hal ini ada kaitannya dengan latar belakang sejarah dan lingkungan sosial budaya.
Terdapat korelasi antara perkembangan wirausahawan dan pertumbuhan ekonomi masyartakat. Oleh karena itu sangat perlu mengembangkan pelaku ekonomi terutama di tingkat bawah, yaitu pengusaha kecil, mikro dan pengurus/manajer primer koperasi melalui diklat kewirausahaan terutama bagi mereka yang telah berkecimpung dalam berbagai usaha dan pilihan hidupnya menjadi seorang pengusaha. Upaya memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan sangat ditentukan oleh pengembangan jiwa, semangat serta perilaku wirausahawan dan sangat dipengaruhi oleh kemauan dan kemampuan seseorang. Tetapi hal ini dapat diintervensi dari luar melalui berbagai metode, antara lain melalui diklat atau magang pada para pengusaha yang berhasil.
Posting Komentar
Berkomentar sesuai dengan judul blog ini yah, berbagi ilmu, berbagi kebaikan, kunjungi juga otoriv tempat jual aksesoris motor dan mobil lengkap